Ini
terjadi Bulan December tanggal 12 , saat itu aku memeriksa kotak
suratku dan aku mendapatkan sesuatu yang membuatku sangat penasaran.
“Candy—taman 12.30 “
Ku pandang lekat-lekat amplop itu, kemudian memikirkan sesuatu yang
mengganjal dalam pikiranku. Aku suka dengan nama Candy, namun namaku
adalah Nensi. Jadi tidak ada yang tahu, bila aku ingin di panggil Candy,
kecuali—ya diriku sendiri.
**
jam 12.30
Aku datang ke Taman mengenakan shall merah tuaku.
Menatap ke sekeliling, hingga aku melihat sesuatu—seseorang mengawasiku dengan kepala tertutup oleh jaketnya.
Dia terus melambaikan tanganya kepadaku.
Karena aku hanya sendiri, dan tentu saja ini berbahaya—terlebih untuk gadis sepertiku.
Saat aku bersiap untuk pergi. Dia berteriak dengan suara perempuanya. “Candy”
Aku berbalik menatapnya—dengan ragu aku kemudian datang kepadanya.
Dia menatapku, namun aku tidak bisa melihat wajahnya.
“apakah besok kau akan pergi London?? Bila benar, urungkan saja. Percayalah kau tidak ingin kesana bukan”
“kau siapa?” ucapku tertahan.
“kau tidak perlu tahu siapa aku. Tapi percayalah—jadilah gadis yang baik”
Hanya orang tuaku yang memanggilku dengan gadis baik, dan itu membuatku semakin penasaran di balik penutup jaketnya.
“baiklah—“aku diam dan merunduk, saat tiba-tiba, aku membuka paksa
penutup jaketnya ketika dia lengah dan aku tercekat dengan mulut
mengangah—itu aku!!
Maksutku, dia dan aku—kami ada di tempat yang sama.
Si gadis kembaranku memandang pucat diriku.
“Oh, sial—aku harus memulainya lagi.” Ucapnya tampak kesal, dia tampak
bingung kemudian mengatakan padaku, “dengar Candy, bila kau pergi ke
London, kau akan mati. Pesawat yang akan berangkat kesana akan mengalami
kecelakaan Hebat, semua penumpang akan tewas termasuk dirimu. Jadi
begini- tugasku gagal. Aku akan memberimu sebuah surat dengan alamat
dirimu yang lain—temui dirimu di Taman ini, dan jelaskan padanya , bahwa
dia tidak boleh ke London, ini ambilah jaketku untuk menutupi wajahmu.
Bila dia melihatmu, maka dia harus mengulangi ini lagi. Karena bila
kalian sama –sama melihat. Maka kita semua akan mati.”
“baiklah-aku bingung!! Bagaimana aku memberikan surat ini kepadanya? Dan kapan aku bisa menemuinya?”
“berikan ini ke kantor Pos. disana sudah tertera tanggal 12 December
sama seperti hari ini. Jadi kau hanya tinggal menunggu dia datang esok
hari, karena esok dan seterusnya akan tetap tanggal 12 December. Waktu
tetap akan sama seperti hari ini bila dia belum mengubah takdirnya .”
Aku terdiam, masih bingung mendengarnya..
“kita? Sudah berapa kali ini terjadi?”
Dia diam, kemudian mendesah—“kau bertanya sama sepertiku saat bertanya
kepada diriku yang lain. Dia bilang sudah ke 99, dan sekarang mungkin ke
100, kita masih punya kesempatan—semoga berhasil, ingat, jangan biarkan
dia membuka paksa jaketmu, atau kita akan mengulangi semuanya dari
awal”
Dia pergi, dan aku menatap Suratku.
Disana, di surat
itu tertera tanggal 12 December – artinya hari ini, baiklah, aku
tinggal membawa suratku ke kantor pos, dan menunggu diriku yang lain
akan datang, dan akan aku sampaikan pesan ini kepadanya.
Jangan Lupa Follow @HeKristiawan
@Heartbdg
Cerita horror lainnya : Heart Horror
http://heartutor.blogspot.com/
http://heartproduction.blogspot.com/
http://bandung-metalcrew.blogspot.com/
Thursday, March 27, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment